Sabtu, 20 Januari 2018

Teruntuk Istriku

Sebuah puisi yang kutulis
Tak seindah puisi pujangga
Berasal dari hati yang tulus
Karena tak bisa beri harta

     Untukmu istri tercinta
     Tak peduli apa artinya
     Yang pasti sebuah karya
     Hanya puisi tak bermakna

Aku tak dapat berikan apa-apa
Hanyalah ini yang ku bisa
Hingga saat ini bukanlah saatnya
Agar tidak jadi derita

     Bukanlah mobil mewah
     Dan juga perhiasan emas
     Hanya sapaan ramah
     Dengan hati yang tulus ikhlas

Makin dewasa usahamu
Untuk membina rumah tangga
Agar bahagia selalu
Sabar dan terus berupaya

     Bagiku kau tetap cantik
     Walau anakmu sudah dua
     Kaulah yang sangat berarti
     Tentu tetap teristimewa

Anakmu semakin besar
Akan semakin bertumbuh
Juga tantanganpun besar
Jadi tempat tuk berlabuh

     Jadilah orang tua yang bijak
     Agar anak kita makin kuat
     Untuk tetap berdiri berpijak
     Dan prinsiplah yang tetap diangkat

Jangan pernah lelah mendampingi
Agar kami terus berjalan
Dan jangan pernah letih berdiri
Agar kami tetap bertahan



Selamat ulang tahun yang ke ...sembilan
Sembilan sajak puisi telah kususun
Teruntuk temanku, pacarku dan sekarang istriku
Dari pujangga yang kesiangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar